Halim mendapat akal, suatu hari ketika Dina dan ibunya sedang keluar rumah, Halim bekerja keras membuat lubang di dinding kamar mandi yang hanya dibuat dari papan. Suatu hari ketika Dina hendak pergi mandi Halim bersiap menunggu sambil mengintip dari lubang kamar mandi yang telah dibuatnya. Dina memasuki kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk di tubuhnya. Setelah mengunci pintu kamar mandi, tanpa ragu Dina melepaskan handuknya, Halim menelan liurnya menyaksikan pemandangan indah yang terpampang di depan matanya, pemandangan indah yang berasal dari tubuh indah anak tirinya, tubuh yang begitu sekal padat dan ramping itu membuat gairah Halim bergejolak, apalagi sepasang payudara yang begitu tegang dengan sepasang puting susu berwarna merah jambu menghias indah di puncak payudara yang tegang itu, mata Halim memandang ke arah celah kangkang Dina, kelihatan bulu-bulu halus indah menghias di sekitar belahan bukit Dina yang tembem.
Semua itu membuat dada Halim bergetar menahan nafsu, membuatnya semakin bernafsu ingin menikmati keindahan yang sedang terpampang di depan matanya. Halim tahu Dina sering keluar dari kamarnya pada malam hari untuk mencuci muka sebelum tidur. Pada malam berikutnya, Halim dengan sabar menunggu. Saat Dina masuk ke kamar mandi, Halim dengan senyap masuk ke kamar Dina. Halim menunggu dengan jantung berdebar keras, Dina masuk kembali ke dalam kamarnya dan mengunci pintu. Halim muncul dari belakang lemari, Dina terkejut, mulutnya ternganga, dengan cepat Halim meletakkan jari telunjuk ke mulut Dina, isyarat agar Dina jangan berteriak. Dina mundur beberapa langkah dengan perasaan takut. Halim bergerak ke arahnya dan tiba-tiba Dina ingin menjerit, tetapi Halim dengan cepat menutup mulutnya.
“Jangan teriak!” Halim mengancam. DOMINOQQ
LaguQQ: Situs BandarQ DominoQQ Poker QQ Online Terpercaya
Baca Juga = Kecelakaan Yang Membawa Nikmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar